KONSEP RAS UNGGUL
Those who cannot learn from history are doomed to repeat it.
George Santayana
Tulisan ini terinspirasi oleh film “300” yang saya lihat sekitar setahun yang lalu di Ciwalk, Bandung. Tadinya ragu mau posting yang kayak gini, namun atas nama amar ma’ruf nahi munkar saya posting juga. Selamat membaca.
Konsep Ras Unggul
Konsep “Ras Unggul” sudah ada pada bangsa-bangsa penyembah berhala atau bangsa-bangsa pagan, sejak berabad-abad yang lalu. Contoh bangsa-bangsa tersebut diantaranya, bangsa Mesir Kuno, Babilonia, Persia-Media, Kartago/Carthage, Sparta, Romawi, bangsa-bangsa barbar Eropa seperti bangsa Hun, Visigoth, Goth dan bangsa Viking di Eropa Utara, bangsa Indian Aztec dan Inca di Amerika Selatan, bangsa Tartar dan Mongolia di Asia Tengah dan sebagainya, termasuk bangsa Arab Jahiliyah sebelum datangnya Islam. Konsep ini menyatakan bahwa bangsa yang berasal dari ras tersebut adalah bangsa yang lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, sehingga merasa berhak melakukan penjajahan dan penindasan. Keunggulan itu, menurut kepercayaan mereka, adalah karena mereka lebih berhasil dalam perjuangan mempertahankan hidup daripada bangsa-bangsa yang lain. Kepercayaan seperti ini menimbulkan rasa saling curiga dan tingkat kepercayaan yang rendah. Permusuhan dan pertempuran dapat terjadi setiap saat.
Al Qur’an dalam Surat Toha ayat 24 menegaskan bahwa orang-orang yang berpaling dari peringatan Alloh SWT, seperti bangsa-bangsa pagan tersebut, akan berada dalam kehidupan yang sempit di dunia ini. Kehidupan yang sempit bukan berarti tidak memiliki kekayaan karena banyak dari bangsa-bangsa tersebut bisa membangun bangunan-bangunan besar dan kota-kota yang megah serta mengumpulkan harta benda berharga yang luar biasa banyaknya. Namun, karena paradigma ras unggul tadi menimbulkan sikap sombong dan permusuhan, muncul rasa tidak suka pada bangsa-bangsa lain. Dengan demikian, bangsa tersebut memiliki banyak musuh. Rasa aman dan keberkahan telah diangkat oleh Alloh SWT dari kehidupan mereka sehingga mereka selalu dirundung ketakutan akan diserang oleh musuh-musuh mereka dan mereka seakan-akan hidup di atas bom waktu yang bisa meledak setiap saat.
Dari manakah sesungguhnya konsep Ras Unggul ini muncul? Siapakah yang pertama kali memproklamirkan diri sebagai makhluk yang berasal dari Ras Unggul? Pada saat penciptaan manusia, Alloh SWT memerintahkan para malaikat dan jin bersujud kepada Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan olehNya. Semuanya bersujud kecuali Iblis, dia membangkang terhadap perintah tersebut karena merasa dirinya lebih tinggi derajatnya sebab diciptakan dari api sedangkan Nabi Adam dari tanah. Dengan demikian, jelaslah bagi kita bahwa Iblislah yang pertama kali menggagas konsep paganisme dan ras unggul ini.
Berkembangnya ajaran agama Kristen di Eropa ternyata tidak bisa menghapus seluruh ajaran-ajaran paganisme, termasuk konsep Ras Unggul. Ketika kekuasaan Gereja mulai melemah, ajaran-ajaran pagan, yang sesungguhnya masih ada di bawah tanah, mulai muncul kembali. Ajaran-ajaran tersebut muncul dalam bentuk humanisme, materialisme, naturalisme dan sekularisme. Mulai muncul orang-orang berpaham atheis-materialistik, terutama para filosof/ahli filsafat yang tidak percaya adanya Tuhan. Teori-teori yang bersifat materialistik, yang menyatakan bahwa alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak ada yang menciptakan serta akan tetap ada selama-lamanya, mulai terbentuk. Kepercayaan pada Ras Unggul, yang merupakan ciri utama paganisme penyembah berhala juga ikut muncul kembali, bagaikan hantu yang bangkit dari dalam kubur. Charles Darwin, memberi sub-judul bukunya “The Origin of Species”, dengan kata-kata sebagai berikut ”Survival to the fittest by means of natural selection or preservation of favoured races in struggle for life”, Nietsche menggagas konsep Ubermensch atau Manusia Super yang mirip dengan Konsep Ras Unggul bangsa pagan. Konsep-konsep Pagan gaya baru ini membuahkan hasilnya pada abad ke 20 dalam bentuk Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua.
Hitler menggunakan konsep-konsep dan ajaran-ajaran tersebut untuk membangkitkan mitos Ras Arya (Aryan Master Race) pada bangsa Jerman yang pada saat itu sangat menderita karena kekalahan pada perang dunia I, sementara Mussolini membangkitkan nostalgia Romawi Kuno pada bangsa Italia. Orang-orang yang tidak mendapat cukup pendidikan di Jerman dan Italia, karena negaranya hancur akibat perang, termakan hasutan kedua diktator tersebut. Hasilnya adalah peristiwa-peristiwa yang mengerikan yang mengubah Eropa dan seluruh dunia menjadi lautan darah pada masa Perang Dunia II.
Keunggulan sesungguhnya bukan ditentukan oleh ras, suku bangsa, warna kulit dan lain sebagainya. Di dunia ini, orang-orang yang berprestasi ada yang berasal dari macam-macam keturunan, ras, suku bangsa, warna kulit dsb. Apapun keturunan, warna kulit atau rasnya, apabila dia punya kemauan kuat untuk menjadi manusia unggul dan berprestasi, maka dia bisa mewujudkan impian tersebut.
Islam memang mewajibkan para penganutnya membangun kekuatan. Namun, kekuatan yang dibangun tersebut bukan merupakan suatu tujuan atau digunakan sekehendak hawa nafsu. Kekuatan itu harus dianggap sebagai amanah dan digunakan sebagai sarana membangun dunia ini menjadi tempat yang diridhoi dan diberkahi oleh Alloh SWT. Kekuatan itu harus dipakai membela sesama manusia yang terzalimi atau mencegah kezaliman terjadi, bukan untuk berbuat kezaliman.
Referensi:
Buku dan VCD
- Harun Yahya; Menyingkap Tabir Fasisme, Dzikra
- Harun Yahya; Ancaman Global Freemasonry, Dzikra
- Harun Yahya; di balik Dua Perang Dunia (VCD); GlobalMedia
- Harun Yahya; Bencana Kemanusiaan akibat Darwinisme (Buku + VCD); Global Media
Websites:
- Fasisme: Ideologi Berdarah Darwinisme
- Situs Harun Yahya
- Situs Harun Yahya TV
- Situs Islamic Research Foundation
- Situsnya Pakdenono”
Film diambil dari Situs ini
Posted on April 24, 2008, in Uncategorized. Bookmark the permalink. 33 Komentar.
tfs loh.. baca sejarah hebat2 nih ya..
WADUH ..SAYA KIRA TADI JUDUL BLOGNYA ” KONSEP RAS “T”UNGGUL ” HAHAHA KALO KETAMBAHAN “T” HARUS BAYAR ROYALTI KESAYA LHO ( HAHAHAHA) BAGUS BGT BLOGNYA CUMAAANN ….GAMBARNYA BISA DI SCREW AGAK KECILAN AJA ,BIAR NGGAK KABUR ..GITCU ( KRITIK MEMBANGUN LO YA )
@Mas Tunggul (benar gak?) Terima kasih, gambarnya jadi gak seram ya, he he he@Mbak Tintin, semoga bermanfaat ya mbak, bagi sesama penggemar sejarah
hebat uy… pake gambar lagi… heuheu…konsep ras unggul adalah tiupan konspirasi purba alias konspirasi zionis-freemason-kabbalah-dkk utk menyesatkan manusia…. Charles Darwin adalah dedengkotnya di zaman modern spt yg ditulis dalam artikel ininice posting!
Makasih mas, maaf gambarnya kurang jelas. Supaya yang belum paham bisa mengerti dasar2-nya terlebih dahulu. semoga bermanfaat.
nice posting…. TFS yah…memang disetiap diri manusia ada Ke-EGO-an yang tergantung manusia itu sendiri membawa dirinya ke arah mana. Sejarah membuktikan bahwa suatu Ideologi berdiri dengan berbagai pengorbanan. termasuk ribuan nyawa manusia.
Sama-sama mbak, semoga bermanfaat ya
Kekuatan itu harus dipakai membela sesama manusia yang terzalimi atau mencegah kezaliman terjadi, bukan untuk berbuat kezaliman.AKU SETUJU PERNYATAAN YANG INI…..!!!!!!
Sama mbak, semoga bermanfaat ya
om, ada penjelasan ga soal mitos Ras Arya itu??berhubung namanya sama, tapi ane Arya dari sejarah Jawa, bukan dari konsepnya si kumis Charlie Chaplin itu..whuakakakakak..
Insya Alloh nanti saya muat, sekarang lagi mencari informasi yang memadai dulu ya.
iya yah, kenapa Hitler mengklaim bahwa bangsanya lebih bagus dari bangsa lain? argumen apa yang dia punya?
good posting 🙂
Thank you, semoga bermanfaat ya 🙂
makasih infonya Bos….tadinya saya kira nama anda mirip dengan salah seorang MPers agnostik yang sering berdebat dengan saya tentang masalah evolusi. Ternyata nama ini diambil dari salah satu produk HPA yah hehehe
iya mas, he he he. dulu saya sempat jualan produk itu, sekarang off dulu. btw, kayaknya saya tahu deh yang mas suka ajak debat, tetapi gak berani bilang, takut salah .. 😀
Argumen rasisme dari jaman dulu mas, dia mewarisi ajaran para penyembah berhala yang selalu menganggap dirinya lebih dari bangsa-bangsa lain
hahaha ia puyeng juga ngomong sama orang satu itu muter2 terus klo dikejar….malah kayak main komidi putar
he he he, bikin puyeng yah :D. semoga ada manfaatnya
Kebetulan saya pernah baca juga tulisan Mas Nahar ini, bisa buat tambahan referensi juga. Thx bgt sebelumnya…
Terima kasih jugaiya mas, semoga bermanfaat ya
Kalau Harun Yahya aku suka baca tuh versi Inggrisnya
kalau saya dua2nya, kadang yang Inggris kadang yang Indonesia
Ya..tapi entah aku lebih suka versi Inggrisnya
mungkin faktor terjemahan yang kurang baik mas
Itupun tergantung kebiasaan juga. Aku lebih terbiasa membaca buku2 dia dalam bahasa linggis daripada bahasa indonesia yang kadang terjemahannya suka rancu.Mendinglah daripada yang pake google translator..hahahakkk
segala sesuatu memang tergantung kebiasaan cak, kebetulan dompetnya dulu baru mampu beli yg bahasa Indonesia .. sebagian malah bacanya di toko buku .. :DGoogle translate sih sekedar bantu cari arti kata, kalau dipake terjemahan langsung bisa berabe 😀
Aku gak beli bukunya, karena ada e-book yg gratis disitusnya, jadi aku sedot saja dan baca di lappie.
Dan sekali lagi memang gratis
sama dong, ada beberapa yang udah saya donlot juga .. dulu pernah beli satu yang impor berhubung waktu itu belum internet minded dan gak tahu ttg ebook
yup bener banget, kalau film2nya suka nonton cak?
Suka juga.. tapi malah x beli
he he he, kan bisa donlot juga