[KISAH DAN HIKMAH] Membuang Kebencian
sebagian isi posting diambil dari acara Mutiara Pagi – The Power of Life dengan narasumber Bapak Zainal Abidin
Untuk dapat membuang kebencian, kita perlu menyadari penyebab kebencian tersebut:
Minimal ada dua penyebab kebencian:
Penyebab pertama adalah Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sering kali, apabila sesuatu yang diharapkan tidak terjadi, orang mencari penyebabnya. Masalahnya, banyak yang mencari penyebab kegagalan tersebut di luar dirinya.
seperti kisah sufi yang termasyhur:
Suatu malam, seorang wanita sedang berada di bawah lampu penerangan jalan. dia tampak sedang mencari-cari sesuatu. Beberapa saat kemudian, datanglah beberapa orang penjaga malam.
Salah satu dari para penjaga tersebut bertanya kepada sang wanita “Cari apa mbak?”
Sang wanita menjawab “saya sedang mencari cincin saya yang hilang”.
“Hilangnya di sekitar sini?” tanya penjaga yang lain.
“Bukan” jawab si wanita “di dalam rumah”.
Para penjagapun tertawa terbahak-bahak.
Seorang penjaga berkata “Mbak, kenapa gak dicari di dalam rumah?”.
“di dalam rumah gelap mas, di sini terang” jawab si wanita.
sambil geleng-geleng kepala, penjaga yang lain berkata “Mbak, biar gelap tetap harus dicari di dalam rumah, kalau di sini biarpun lampunya ditambah juga gak bakalan ketemu”. Teman-temannya mengangguk tanda setuju sambil tersenyum.
Bahkan ada yang menambahkan “Mbak, emangnya itu cincin bisa jalan sendiri keluar ya?”
Mungkin jika kita bertemu dengan orang seperti wanita itu, kita akan menganggapnya gila. Tetapi, tidakkah kita juga seirng melakukan kegilaan yang sama. Kita seringkali menyalahkan orang lain atas kegagalan yang terjadi pada diri kita. Kita juga seringkali menuntut orang lain berubah. Bahkan yang lebih buruk lagi, kita menuntut orang lain berubah sesuai dgn keinginan kita, bukan agar dia berubah menjadi lebih baik menurut syariat dan sunnatullah.
Padahal bukan tidak mungkin penyebabnya ada dalam gelapnya relung hati kita. Terkadang kita terlalu memanjakan diri, memperturutkan hawa nafsu sehingga kita menjadi pribadi yang tidak bisa diharapkan dan diandalkan oleh orang lain. Bukan tidak mungkin
Jangan sampai kita mengharapkan hasil yang berbeda dengan sebab (usaha, strategi dll) yang sama. Hal itu adalah suatu kegilaan yang sangat nyata.
Penyebab kedua adalah karena banyak diantara pakai prinsip dagang. Terkadang orang berbuat kebaikan karena ingin mengharapkan orang yang menerima kebaikannya melakukan hal yang sama. Sehingga, apabila orang yang menerima kebaikan tidak membalas sesuai harapan, yang timbul adalah kebencian dan kekecewaan.
Padahal, ada yang disebut dengan hukum kekekalan energi
Menurut bapak Jamil Azzaini dari Kubik Leadership, apabila seseorang berbuat baik, kebaikan itu akan tersimpan dalam bentuk energi positif. Suatu saat energi positif itu akan cair dalam bentuk harta (uang/kekayaan) tahta (kedudukan), kata (ilmu pengetahuan) dan cinta (kasih sayang dari sesama).
Sebaliknya, jika kita berbuat keburukan, hal itu akan tersimpan dlm bentuk energi negatif. Suatu saat energi tsb akan cair dalam bentuk musibah, bencana dan hal-hal buruk lainnya.
Dengan benar-benar menyadari adanya hukum kekekalan energi dalam kehidupan kita, Insya Alloh kita akan terhindar dari menerapkan prinsip dagang dalam segala aspek kehidupan kita.
Semoga bermanfaat,
Acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian: Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823
Posted on Desember 2, 2008, in Uncategorized. Bookmark the permalink. 8 Komentar.
wah…mau jadi motivator juga mas?
Mas Nahar lama2 cocok nih jadi “Kaum Kepala Bergoyang Sejati”… semakin Nyufi…thx Mas, dalem banget, saya agak2 tersinggung (secara positif tentunya)…Doakan saya ya Mas supaya bisa membuang kebencian2 dalam diri saya (kecuali kebencian thdp Konspirasi Purba)Nuhun wahai Al Makarim Syekh Nahar Rasjidi Al Kopiradix… 🙂
Terima kasih mas, semoga bermanfaat. mari kita saling mendoakan. btw, saya kan emang sufi mas, maksudnya suka film, he he he.
belum pantas mas disebut motivator, he he he. kadang memotivasi diri sendiri aja masih susah. ini kan sekedar sharing saja semoga bermanfaat 🙂
bagus, tambah truz artikelnya biar semua dapat pencerahan….
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya 🙂
Assalamu’alaikum wahai saudaraku…KEUTAMAAN DO’A.Bismillahirrohmanirrohiim…1. Berdo’a adalah perintah Allah ta’ala, sesuai dengan firman-Nya: “ Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu.” (QS. Al-Mu’min: 60)2. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman: “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apa bila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)3. Do’a adalah Ibadah. Rasulullah saw. bersabda: “Do’a itu adalah ibadah.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah & Ahmad)4. Allah sangat memuliakan do’a. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih dimuliakan Allah ta’ala selain do’a.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)5. Dapat mengubah qadha’. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada yang bisa menolak qadha’ kecuali do’a, dan tidak menambah usia kecuali perbuatan baik.” (HR. At-Tirmidzi).Do’a kami untukmu wahai saudara/iku terkasih, semoga Allah ta’ala memudahkan kita ketika kita melaksanakan segala kebaikan yang diridhoi-Nya, amin Allahumma aamiin…23 Desember 2008.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Muhammad Sony Rizal.
Terima kasih tambahannya pak, sekalian minta izin utk bahan posting berikutnya ya :)semoga bermanfaat juga utk rekan-rekan MPers yang lain